Dalam pendidikan ilmu pengetahuan sangatlah penting untuk bekal manusia.Manusia banyak menggunakan apa yang ada dalam dirinya untuk Mengomunikasikan bahwa stiap orang mampu dan bisa untuk mengatasi stiap berbagai masalah atau tugas yang harus diselesaikan.
Banyak sekali manfaat dari pelajaran Komunikasi. Peningkatan kualitas hidup semakin menuntut manusia untuk melakukan berbagai aktifitas yang dibutuhkan dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya.Komunikasi yang perkembangannya begitu cepat secara tidak langsung mengharuskan manusia untuk menggunakannya dalam segala aktivitasnya. Beberapa penerapan dari Komunikasi antara lain dalam perusahaan, dunia bisnis, sektor perbankan, pendidikan, dan lain lain
Komunikasi dalam Perusahaan banyak digunakan para usahawan.Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan komunikasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Komunikasi menyebabkan perubahan pada kebiasaan kerja.Komunikasi dalam dunia perbankan sangatlah dibutuhkan.Sebagai memberikan pelayanan yang sangat baik.ilmu komunikasi pun digunakan sebaik baik mungkin, untuk memberikan pelayanan yang baik untuk pelanggan nya
Penggabungan antara teknologi dan komunikasi
Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seirng perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari Makalah Teknologi Informasi dan Komunikasi sering dijumpai kombinasi teknologi audio/data, video/data, audio/video, dan internet. Internet merupakan alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih. Kemampuan dan karakteristik internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Kesehatan
Sistem berbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien. Digunakannya robot untuk membantu proses operasi pembedahan serta penggunaan komputer hasil pencitraan tiga dimensi untuk menunjukkan letak tumor dalam tubuh pasien Terhadap Kehidupan Bermasyarakat.Proses penggunaan teknologi informasi dan komunikasi merupakan dasar yang muncul dan dikenal sebagai Informatika Masyarakat. Masyarakat informatika melibatkan diri lebih dari sekedar pengadopsian teknologi informasi dan komunikasi di dalamnya, tetapi ikut dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi demi keuntungan masyarakat lokal. Masyarakat informatika tidak hanya menghadapkan teknologi, tetapi juga gagasan sosial yang dikenal sebagai modal sosial. Masyarakat informatika juga memperkenalkan dimensi baru ke dalam konsep pembagian masyarakat berdasarkan modal budaya dan kelas sosial yang menstratifikasi masyarakat.
Sebagai satu bidang akademik, masyarakat informatika mengambil sumber daya dan partisipan dari serangkaian latar belakang, termasuk Ilmu Komputer, Manajemen, Ilmu Informasi dan Perpustakaan, Perencanaan, Sosiologi, Pendidikan, Kebijakan Sosial, dan penelitian Pedesaan, Regional, dan Pembangunan.
Sebagai suatu praktik, masyarakat informatika merupakan kepentingan bagi mereka yang perhatian dengan Pengembangan Masyarakat dan Ekonomi Lokal di Negara Berkembang maupun Maju dan memiliki hubungan dekat dengan mereka yang bekerja di bidang-bidang seperti Pembangunan Masyarakat, Pembangunan Ekonomi Masyarakat, Informatika Kesehatan Berbasis Masyarakat, Pendidikan Dewasa dan Lanjutan.
Dari kesimpulan diatas,sangat membuktikan bahwa pentingnya komunikasi dalam setiap kepentingan manusia yang sangat dibutuhkan untuk melakukan sesuatu hal yang sangat positif untuk membangun hubungan yang sangat baik untuk semua pihak.
Analisis data deret waktu pada dasarnya digunakan untuk melakukan analisis data yang mempertimbangkan pengaruh waktu. Data-data yang dikumpulkan secara periodik berdasarkan urutan waktu, bisa dalam jam, hari, minggu, bulan, kuartal dan tahun, bisa dilakukan analisis menggunakan metode analisis data deret waktu. Analisis data deret waktu tidak hanya bisa dilakukan untuk satu variabel (Univariate) tetapi juga bisa untuk banyak variabel (Multivariate). Selain itu pada analisis data deret waktu bisa dilakukan peramalan data beberapa periode ke depan yang sangat membantu dalam menyusun perencanaan ke depan.
Beberapa bentuk analisis data deret waktu dapat dikelompokkan ke dalam beberapa katagori :
a. Metode Pemulusan (Smoothing)
Metode pemulusan dapat dilakukan dengan dua pendekatan yakni Metode Perataan (Average) dan Metode Pemulusan Eksponensial (Exponential Smoothing). Pada metode rataan bergerak dapat digunakan untuk memuluskan data deret waktu dengan berbagai metode perataan, diantaranya : (1) rata-rata bergerak sederhana (simple moving average), (2) rata-rata bergerak ganda dan (3) rata-rata bergerak dengan ordo lebih tinggi. Untuk semua kasus dari metode tersebut, tujuannya adalah memanfaatkan data masa lalu untuk mengembangkan sistem peramalan pada periode mendatang.
Pada metode pemulusuan eksponensial, pada dasarnya data masa lalu dimuluskan dengan cara melakukan pembotan menurun secara eksponensial terhadap nilai pengamatan yang lebih tua. Atau nilai yang lebih baru diberikan bobot yang relatif lebih besar dibanding nilai pengamatan yang lebih lama. Beberapa jenis analisis data deret waktu yang masuk pada katagori pemulusan eksponensial, diantaranya : (1) pemulusan eksponensial tunggal, (2) pemulusan eksponensia tunggal: pendekatan adaptif, (3) pemulusan eksponensial ganda : metode Brown, (4) metode pemulusan eksponensial ganda : metode Holt, (5) pemulusan eksponensial tripel : metode Winter. Pada metode pemulusan eksponensial ini, sudah mempertimbangkan pengaruh acak, trend dan musiman pada data masa lalu yang akan dimuluskan. Seperti halnya pada metode rataan bergerak, metode pemulusan eksponensial juga dapat digunakan untuk meramal data beberapa periode ke depan.
b. Model ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average)
Seperti halnya pada metode analisis sebelumnya, model ARIMA dapat digunakan untuk analisis data deret waktu dan peramalan data. Pada model ARIMA diperlukan penetapan karakteristik data deret berkala seperti : stasioner, musiman dan sebagainya, yang memerlukan suatu pendekatan sistematis, dan akhirnya akan menolong untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai model-model dasar yang akan ditangani. Hal utama yang mencirikan dari model ARIMA dalam rangkan analisis data deret waktu dibandingkan metode pemulusan adalah perlunya pemeriksaan keacakan data dengan melihat koefisien autokorelasinya. Model ARIMA juga bisa digunakan untuk mengatasi masalah sifat keacakan, trend, musiman bahkan sifat siklis data data deret waktu yang dianalisis.
c. Analisis Deret Berkala Multivariate
Model ARIMA digunakan untuk analisis data deret waktu pada katagori data berkala ’tunggal’, atau sering dikatagorikan model-model univariate. Untuk data-data dengan katagori deret berkala berganda (multiple), tidak bisa dilakukan analisis menggunakan model ARIMA, oleh karena itu diperlukan model-model multivariate. Model-model yang masuk kelompok multivariate analisisnya lebih rumit dibandingkan dengan model-model univariate. Pada model multivariate sendiri bisa dalam bentuk analisis data bivariat (yaitu, hanya data dua deret berkala) dan dalam bentuk data multivariate (yaitu, data terdiri lebih dari dua deret berkala). Model-model multivariate diantaranya: (1) model fungsi transfer, (3) model analisis intervensi (intevention analysis), (4) Fourier Analysis, (5) analisis Spectral dan (6) Vector Time Series Models.
2. Analisis Regresi
Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali dijumpai hubungan antara suatu variabel dengan satu atau lebih variabel lain. Di dalam bidang pertanian sebagai contoh, dosis dan jenis pupuk yang diberikan berhubungan dengan hasil pertanian yang diperoleh, jumlah pakan yang diberikan pada ternak berhubungan dengan berat badannya, dan sebagainya. Secara umum ada dua macam hubungan antara dua atau lebih variabel, yaitu bentuk hubungan dan keeratan hubungan. Bila ingin mengetahui bentuk hubungan dua variabel atau lebih, digunakan analisis regresi. Bila ingin melihat keeratan hubungan, digunakan analisis korelasi.
Analisis regresi adalah teknik statistika yang berguna untuk memeriksa dan memodelkan hubungan diantara variabel-variabel. Penerapannya dapat dijumpai secara luas di banyak bidang seperti teknik, ekonomi, manajemen, ilmu-ilmu biologi, ilmu-ilmu sosial, dan ilmu-ilmu pertanian. Pada saat ini, analisis regresi berguna dalam menelaah hubungan dua variabel atau lebih, dan terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui dengan sempurna, sehingga dalam penerapannya lebih bersifat eksploratif.
Analisis regresi dikelompokkan dari mulai yang paling sederhana sampai yang paling rumit, tergantung tujuan yang berlandaskan pengetahuan atau teori sementara, bukan asal ditentukan saja.
a. Regresi Linier Sederhana
Regresi linier sederhana bertujuan mempelajari hubungan linier antara dua variabel. Dua variabel ini dibedakan menjadi variabel bebas (X) dan variabel tak bebas (Y). Variabel bebas adalah variabel yang bisa dikontrol sedangkan variabel tak bebas adalah variabel yang mencerminkan respon dari variabel bebas.
b. Regresi Berganda
Regresi berganda seringkali digunakan untuk mengatasi permasalahan analisis regresi yang melibatkan hubungan dari dua atau lebih variabel bebas. Pada awalnya regresi berganda dikembangkan oleh ahli ekonometri untuk membantu meramalkan akibat dari aktivitas-aktivitas ekonomi pada berbagai segmen ekonomi. Misalnya laporan tentang peramalan masa depan perekonomian di jurnal-jurnal ekonomi (Business Week, Wal Street Journal, dll), yang didasarkan pada model-model ekonometrik dengan analisis berganda sebagai alatnya. Salah satu contoh penggunaan regresi berganda dibidang pertanian diantaranya ilmuwan pertanian menggunakan analisis regresi untuk menjajagi antara hasil pertanian (misal: produksi padi per hektar) dengan jenis pupuk yang digunakan, kuantitas pupuk yang diberikan, jumlah hari hujan, suhu, lama penyinaran matahari, dan infeksi serangga.
c. Regresi Kurvilinier
Regresi kurvilinier seringkali digunakan untuk menelaah atau memodelkan hubungan fungsi variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X) yang tidak bersifat linier. Tidak linier bisa diartikan bilamana laju perubahan Y sebagai akibat perubahan X tidak konstan untuk nilai-nilai X tertentu. Kondisi fungsi tidak linier ini (kurvilinier) seringkali dijumpai dalam banyak bidang. Misal pada bidang pertanian, bisa diamati hubungan antara produksi padi dengan taraf pemupukan Phospat. Secara umum produksi padi akan meningkat cepat bila pemberian Phospat ditingkatkan dari taraf rendah ke taraf sedang. Tetapi ketika pemberian dosis Phospat diteruskan hingga taraf tinggi, maka tambahan dosis Phospat tidak lagi diimbangi kenaikan hasil, sebaliknya terjadi penurunan hasil. Untuk kasus-kasus hubungan tidak linier, prosedur regresi sederhana atau berganda tidak dapat digunakan dalam mencari pola hubungan dari variabel-variabel yang terlibat. Dalam hal ini, prosedur analisis regresi kurvilinier merupakan prosedur yang sesuai untuk digunakan.
d. Regresi Dengan Variabel Dummy (Boneka)
Analisis regresi tidak saja digunakan untuk data-data kuantitatif (misal : dosis pupuk), tetapi juga bisa digunakan untuk data kualitatif (misal : musim panen). Jenis data kualitatif tersebut seringkali menunjukkan keberadaan klasifikasi (kategori) tertentu, sering juga dikatagorikan variabel bebas (X) dengan klasifikasi pengukuran nominal dalam persamaan regresi. Sebagai contoh, bila ingin meregresikan pengaruh kondisi kemasan produk dodol nenas terhadap harga jual. Pada umumnya, cara yang dipakai untuk penyelesaian adalah memberi nilai 1 (satu) kalau kategori yang dimaksud ada dan nilai 0 (nol) kalau kategori yang dimaksud tidak ada (bisa juga sebaliknya, tergantung tujuannya). Dalam kasus kemasan ini, bila kemasannya menarik diberi nilai 1 dan bila tidak menarik diberi nilai 0. Variabel yang mengambil nilai 1 dan 0 disebut variabel dummy dan nilai yang diberikan dapat digunakan seperti variabel kuantitatif lainnya.
e. Regresi Logistik (Logistic Regression)
Bila regresi dengan variabel bebas (X) berupa variabel dummy, maka dikatagorikan sebagai regresi dummy. Regresi logistik digunakan jika variabel terikatnya (Y) berupa variabel masuk katagori klasifikasi. Misalnya, variabel Y berupa dua respon yakni gagal (dilambangkan dengan nilai 0) dan berhasil (dilambangkan dengan nilai 1). Kondisi demikian juga sering dikatagorikan sebagai regresi dengan respon biner. Seperti pada analisis regresi berganda, untuk regresi logistik variabel bebas (X) bisa juga terdiri lebih dari satu variabel.
3. Analisis Path (Path Analysis) dan Analisis SEM
Analisis Path pada dasarnya ingin melihat hubungan kausalitas antara kejadian satu dan kejadian lain. Hubungan kausalitas yang ingin dilihat besa berupa hubungan langsung maupun tidak langsung. Pendekatan analisis yang digunakan pada analisis path tidak berbeda dengan analisis regresi ganda. Hanya sedikit berbeda pada perhitungan pendugaan koefisiennya. Pada saat ini jenis analisis ini berkembang pada bidang sosial, seperti psikologi, pendidikan, dan lain-lain. Apabila peubah yang akan dilihat pola hubungannya berupa peubah laten (tak terukur), seperti peubah prestasi, kecemasan dan lainnya, maka lebih cocok menggunakan analisis SEM. Untuk jenis peubah laten ini, tidak cocok digunakan analisis path.
4. Analisis Peubah Ganda
Analisis peubah ganda dilakukan karena peubah yang digunakan relatif banyak. Beberapa hal yang melatari analisis ini diantaranya antar peubah satu dengan peubah lain ada korelasi dan tidak ada keinginan untuk melihat pola hubungan antara peubah bebas dan peubah tak bebas. Bisanya analisis ini digunakan untuk mereduksi peubah yang cukup banyak menjadi peubah yang lebih sederhana tapi tidak meninggalkan informasi peubah asalnya. Selain itu melalui analisis peubah ganda juga bisa dilihat pengelompokan objek berdasarkan kemiripan peubah-peubah peubah-peubah penyusunnya. Beberapa jenis analisis yang masuk katagori analisis peubah ganda diantaranya: Analisis Komonen Utama (Pricipal Component Analysis), Analisis Gerombol (Cluster Analysis), Analisis Faktor (Factor Analysis), Korelasi Kanonik, Analisis Biplot, Analisis Diskriminan (Discriminant Analysis) dan Multidimension Scalling.
5. Conjoint Analysis
Conjoint analysis, bisanya banyak digunakan pada bidang riset pemasaran. Sebagai contoh bila suatu perusahaan ingin mengeluarkan produk baru, maka melalui analisis ini bisa dilihat tentang preferensi konsumennya. Untuk bidang pertanian, analisis ini bisa digunakan oleh pelaku agribisnis baik skala kecil maupun besar yang akan meluncurkan produk agribisnisnya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti kita ketahui hingga saat organisasi dunia usaha / bisnis merupakan penciptaan
pengetahuan dan menjadi sumber inovasi yang penting bagi manajemen. Hal ini
dapat dilihat bagaimana perusahaan-perusahaan Jepang dan perusahaan besar lain
di belahan dunia ini berhasil dan berkembang karena keahlian danpengalaman dari
para manajer dan perusahaan secara keseluruhan menciptakan pengetahuan baru , service, system, produk.
B. Tujuan :
· Mempelajari tentang aplikasi ilmu manajemen dalam dunia usaha
· Mengetahui penerapan ilmu manajemen dalam dunia usaha
BAB II
PEMBAHASAN
Aplikasi Ilmu Manajemen Dalam Kehidupan
Unsur keputusan yang cepat dan cerdas dalam inovasi manajemen sering berperan membantu perusahaan mengembangkan keunggulan yang bertahan lama. Tampaknya tak ada faktor yang mencerminkan instrumen yang sama dalam menjamin keberhasilan persaingan jangka panjang. Artinya setiap perusahaan memiliki inovasi manajemen dengan teknik dan keunggulannya masing-masing. Hal ini sangat berkait dengan kemampuan analisis keputusan yang di dalam ilmu manajemen disebut sebagai manajemen operasi.
Suatu inovasi manajemen cenderung menghasilkan keunggulan kompetitif ketika satu atau lebih dari tiga syarat dipenuhi. Yang pertama adalah inovasi didasarkan pada prinsip manajemen baru dengan meninggalkan sisi-sisi yang orthodox; kedua bahwa inovasi merupakan suatu proses yang sistemik dari suatu proses dan metode yang digunakan; dan ketiga, inovasi merupakan bagian dari suatu program invensi jangka panjang yang tak pernah berhenti. Kemudian peran karyawan (sumberdaya manusia) sebagai inovator sekaligus agen pembaharu menjadi sangat penting dalam menciptakan keunggulan. Dalam hal ini peranan budaya kerja dan budaya inovasi sangat strategis. Peran ilmu manajemen sumberdaya manusia, perilaku oganisasi, dan budaya organisasi tampaknya sangat efektif ketika perusahaan akan mengembangkan inovasi manajemennya.
Dalam konteks pengembangan bisnis, diperlukan pembentukan paradigma kolektif. Semua satu bahasa, satu langkah, dan satu tujuan. Paradigma kerja ditampilkan ke permukaan dan diterjemahkan oleh semua pelaku bisnis dalam perusahaan. Dengan paradigma dapat dicegah terjadinya kerugian-kerugian perusahaan melalui pendekatan kerja yang efisien. Pola kerja yang sinergis antarunit di perusahaan dibentuk lewat sistem koordinasi yang efektif. Karena itulah sebaiknya pihak manajemen memiliki kemampuan dan pengalaman dalam menerapkan praktek-praktek ilmu organisasi pembelajaran dan manajemen pengetahuan.
BAB III KESIMPULAN
Perusahaan seharusnya merumuskan standar yang fleksibel dan bervariasi dalam hal pendekatan perubahan dan pemberian penghargaan kepada karyawan yang inovatif. Selain itu perusahaan harus juga mendengarkan kritik para pelanggan untuk bahan penyusunan perubahan yang dikehendaki para pelanggan. Umumnya suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan tinggi, dengan kemampuan perubahan yang besar akan sangat mungkin memuaskan, bertahan dan memberi daya tarik kepada para pelanggan. Disinilah pengetahuan pihak manajemen yang menyangkut manajemen pemasaran dan perilaku konsumen sangatlah penting.
BAB IV PENUTUP
Semoga tulisan ini bermanfaat utuk kita semua . Kritik dan saran saran yang membangun sangat penulis harapkan
Daftar Pustaka
http://jurnal-sdm.blogspot.com
http://ronawajah.wordpress.com
Bagi yang mengalami masa kecil jaman dulu ataupun atau masa pertumbuhannya lebih banyak dihabiskan dikota kecil atau kampung, mainan yang ada adalah yang terbuat dari pohon pisang, kulit jeruk bali, janur, tanah, bahkan batu. Masa itu di toko mainannya hanya pistol – pistolan dan mobil – mobilan. Juga boneka bagi perempuan tetapi bukan sejenis barbie.
Alhasil bermain diluar ruangan merupakan hal yang menyenangkan. Tidak hanya bermain fisik, ada juga acara membuat mainan sendiri yang menuntut kreativitas. Daritangan mungil itu, bisa lahir pistol – pistolan dari pelepah pohon pisang dan kayu. Mobil – mobilan dari kulit jeruk Bali. Bermain dengan tanah dan batu pun menjadi bagian dari sebuah permainan anak perempuan, dan gak hanya anak laki – laki saja.
Jelas orang tua jaman dulu tidak pernah khawatir soal dana untuk mainan yang saat ini dapat mencapai hingga ratusan ribuan atau cemas akan bahan – bahan kimia yang berbahaya pada mainan anaknya.
Selain itu maianan tradisional membawa banyak manfaat untuk perkembangan anak. Contohnya maianan dari janur, mainan ini merupakan jalan untuk megasah motorik anak serta kesabaran dan ketekunan. Dengan cara ini anak – anak dapat diberi keyakinan bahwa mereka bisa melakukannya dan tidak putus asa. Tidak hanya itu, anak – anak pun dapat bermain tanah liat. Serta membuat mainan dari tanah liat juga berfungsi melatih motorik si anak. Sebab tanah liat dapat dibentuk menjadi berbagai benda dan rupa apapun.
Perkembangan teknologi kian lama semakin maju saja, tak terkecuali di dunia mainan anak. Yang paling menonjol tentu saja kehadiran PS yang mampu menarik minat anak-anak bahkan orang dewasa sekalipun. Kehadiran PS mampu menyingkirkan mainan-mainan tradisional yang ada di Indonesia termasuk di hampir disetiap rental PS selalu dikerumuni anak-anak. Banyaknya mainan modern membuat kita prihatin akan punahnya mainan tradisional. Alat komunikasi serta mainan elektronik dengan promosi besar – besaran membuat anak – anak sekarang seolah teracuni oleh mainan itu. Padahal mainan-mainan tersebut belum tentu bermanfaat. Selain itu, anak yang memaksa mendapat mainan tersebut cenderung memaksa orang tua untuk menurutinya meski itu harus dengan cara kredit.
Ayo ajak anak – anak jaman sekarang untuk membangkitkan minat belajat, menumbuhkembangkan minat gotong royong dan memupuk watak disiplin, mendidik budi pekerti anak dalam membudayakan mainan tradisional.
Bunga mawar yang romantis ini tidak hanya dipakai untuk menyatakan cinta dan kasih sayang kepada kekasih , tetapi ternyata bunga mawar juga bisa memacu ingatan anda. Sebab aroma bunga mawar terbukti dapat meningkatkan aktivitas memori ingatan di otak. Masih tidak percaya?
Seperti dilaporkan jurnal science, para peneliti dari jerman melakukan percobaan untuk melakukan percobaan untuk membuktikan apakah wewangian tertentu dapat meangsang memori otak kita meski seseorang dalam keadaan tidur.
Untuk itu, John Born dari Universitas Lubeck dan koleganya meminta 74 sukarelawan bermain memasang – masangkan objek di komputer hingga tuntas. Dalam permainan ini, tentu saja mereka diminta untuk menghafal lokasi setiap objek. Saat bermain, sebagian orang menghirup semerbak wangi mawar. Masing – masing kemudian diminta untuk memejamkan mata sampai tidur dengan kepala di dalam tabung MRI (magnetic resonance imaging). Alat pencitra magnetik ini digunakan untuk mengamati aktivitas otak setiap orang selama ia tidur. Selama tidur, Born juga memberikan aroma wewangian mawar kepada beberapa orang.
Di hari berikutnya, mereka di uji lagi dengan permainan yang sama. Ternyata, orang – orang yang saat tidur mencium aroma bunga mawar dapat mengingat posisi oasangan kartu dengan tingkat ketepatan rata – rata hingga 97,2 persen. Sedangkan yang tidak mencium aroma bunga mawar saat tidur hanya dapat mengingat ketepatan 86 persen.
Pemindai MRI juga menampilkan bahwa hippocampus, bagian dari otak yang berperan dalam proses pembelajaran, aktiv saat seseorang tengah tidur mencium aroma mawar.
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karna atas rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “sejarah perkembangan ilmu manajemen”.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala - kendala yang penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Bekasi, 29 september 2010
Penyusun
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN
I.Pendahuluan
Seperti diketahui ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Ilmu manajemen memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata cara penting dalam rneneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan manajer. Oleh karena itu masalah ini berisikan uraian tentang perkembangan (evolusi), teorii manajemen dari masa ke masa.
Selain memberikan gambaran bagaimana aliran pikiran masa lalu diharapkan tulisan ini dapat memberikan sumbangan terhadap ruang lingkup dan perkembangan ilmu manajemen. Tulisan ini juga membahas tentang terjadinya perkembangan (evolusi) ilmu manajemen. Dimana dalam ilmu manajemen dikemukakan ada beberapa aliran sebagai dasar pemikiran yang dibagi berdasarkan aliran klasik, aliran hubungan manusiawi dan manajemen modern yang merupakan cikal bakal teori manajemen yang berkembang terus dengan berbagai aliran lainnya.
Adapun aliran pemikiran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan produksi sedangkan aliran hubungan manusiawi lebih melihat dari sisi bagaimana sumber daya manusia yang berada dalam organisasi. Seseorang manajer hendaklah mempelajari dan memahami secara keseluruhan tentang perkembangan (evolusi) manajemen yang telah rnenghasilkan teori-teori manajemen yang muncul dari berbagai aliran, sehingga manajer dapat menggunakan teori yang paling sesuai untuk menghadapi situasi tertentu. Dengan demikian bila seorang manajer menghadapi situasi bagaimanapun kompleksnya akan dapat mencari solusi atau membuat keputusan yang baik.
II. Perkembangan Ilmu Manajemen
Pada perkembangan peradaban rnanusia, ilmu terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Ilmu yang mempelajari setia/seluruh gejala, bentuk dan eksistensinya yang erat hubungannya dengan alam beserta isinya dan secara universal mempunyai sifat yang pasti dan sarna serta tidak dipisahkan oleh ruang dan waktu, disebut ilmu eksakta,
contoh : fisika, kimia dan biologi.
2. IImu yang mempelajari seluruh gejala rnanusia dan eksistensinya dalam hubungannya pada setiap aspek kehidupan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dinamakan ilmu sosial/non eksakta, misalnya : ekonomi, politik, psikologi, sosiologi, hukum, administrasi dan lain-lain.
3. IImu humaniora, kumpulan pengetahuan yang erat hubungannya dengan seni,
misalnya : seni tari, seni lukis, seni sastra, dan seni suara. IImu manajemen merupakan salah satu disiplin ilmu sosial. Pada tahun 1886 Frederick W. Taylor melakukan suatu percobaan time and motion study dengan teorinya ban berjalan. Dari sini lahirlah konsep teori efisiensi dan efektivitas
Kemudian Taylor menulis buku berjudul The Principle of Scientific Management
(1911) yang merupakan awal dari lahirnya manajemen sebagai ilmu.
Di samping itu ilmu manajemen sebagai ilmu penegtahuan mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut :
1. Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih.
2. Adanya kerjasama dari kelompok terse but.
3. Adanya kegiatan Iproses/usaha
4. Adanya tujuan
Selanjutnya ilmu manajemen merupakan kumpulan disiplin ilmu sosial yang
mempelajari dan melihat manajemen sebagai fenomena dari masyarakat modem.
Dimana fenomena masyarakat modem itu merupakan gejala sosial yang membawa
perubahan terhadap organisasi.
Ada beberapa adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kehidupan suatu
organisasi, yaitu :
1. Tekanan pemilik perusahaan
2. Kemajuan teknologi
3. Saingan baru
4. Tuntutan masyarakat
5. Kebijaksanaan pemerintah
6. Pengaruh dunia Internasional
Pada kenyataannya rnanajemen sulit dedifenisikan karena tidak ada defenisi manajemen yang diterima secara universal. Mary Parker Follet mendefenisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Defenisi ini rnengandung arti bahwa para manajer untuk mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin dilakukan. Manajemen memang bisa berarti seperti itu, tetapi bisa juga mempunyai pengertian lebih dari pada itu. Sehingga dalam kenyataannya tidak ada defenisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang. Stoner mengemukakan suatu defenisi yang lebih kompleks yaitu sebagai berikut :
"Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber dayasumber daya organisasi lainnya agar rnencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan". Dari defenisi di atas terlihat bahwa Stoner telah rnenggunakan kata "proses", bukan "seni". Mengartikan manajernen sebagai "seni" mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan atau ketrampilan pribadi. Sedangkan suatu "proses" adalah cara sistematis untuk rnelakukan pekerjaan. Manajemen didefenisikan sebagai proses karena semua manajer tanpa harus rnemperhatikan kecakapan atau ketrampilan khusus, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dalam pencapaian tujuan yang diinginkan.
Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa pada dasarnya manajemen merupakan kerjasama dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan pengawasan (controlling).
Sampai sekarang belum ada suatu teori manajernen dapat diterapkan pada semua setiap pandangan mungkin berguna untuk berbagai masalah yang berbeda-beda.
Ada tiga aliran pemikiran manajemen yaitu :
a. Aliran klasik
b. Aliran hubungan manusiawi
c. Aliran manajemen modem
Tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi manajer menjadi tiga
golongan yang berbeda :
Manajer lini pertama
Tingkat paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan menagwasi
tenaga-tenaga operasional disebut manajemen lini (garis) pertama.
Manajer menengah
Manajemen menengah dapat meliputi bebrapa tingkatan dalam suatu organisasi.
Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para
manajer lainnya dan kadang-kadang juga karyawan operasional.
Manajer puncak
Klasifikasi manajer training pada suatu organisasi. Manajemen puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi.
III. Prinsip Teori Manajemen Aliran Klasik
Awal sekali ilmu manajemen timbul akibat terjadinya revolusi industri di Inggris pada abad 18. Para pemikir tersebut rnemberikan pematian temadap masalah-masalah manajemen yang timbul baik itu di kalangan usahawan, industri maupun masyarakat. Para pemikir itu yang terkenaI antara lain, Robert Owen, Henry Fayol, Frederick W Taylor dan lainnya.
1.Robert Owen (1771 -1858)
Robert Owen adalah orang yang menentang praktek-praktek memperkerjakan anak-anak usia 5 atau 6 tahun dan standar kerja 13 jam per hari. Tersentuh dengan kondisi kerja yang amat menyedihkan itu, beliau mengajukan adanya perbaikan temadap kondisi kerja ini. Pada tahun-tahun awal revolusi industri, ketika para pekerja dianggap instrumen yang tidak berdaya, Owen melihat rneningkatkan kondisi kerja di pabrik, rnenaikkan usia minimum kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan makanan bagi karyawan pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan hidup karyawan dengan harga yang layak, dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan tinggal, dengan membangun rumah-rumah dan membuat jalan, sehingga lingkungan hidup dan pabrik rnenjadi menarik. Sebab itu, beliau disebut "Bapak Personal Manajemen Modem". Selain itu, Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena menurutnya, investasi yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia. Selain mengenai perbaikan kondisi kerja, beliau juga rnembuat prosedur untuk meningkatkan produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja dan bersaing juga secara terbuka.
2.Charles Babbage (1792 -1871)
Charles Babbage adalah seorang guru besar matematika yang tertarik pada usaha penilaian efisiensi pada operasional suatu pabrik, dengan menerapkan prinsip-prinsip ilmiah agar terwujud peningkatan produktivitas dan penurunanmbiaya. Beliau pertarna kali mengusulkan adanya pembagian kerja berdasarkan nspesialisasi pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan tertentu, sehingga pekerjaan dibuat rutin dan lebih mudah dapat dikendalikan dengan alat kalkulator. Babbage merupakan penemu kalkulator mekanis pada tahun 1822, yang disebut "rnesin penambah dan pengurang (Difference Machine)", prinsip dasamya digunakan pada mesin-mesin hitung hampir seabad kemudian.
Pada tahun 1833 beliau menyusun sebuah Mesin analitis (Analysical Machine), yaitu sebuah komputer otomatis dan merupakan dasar computer modern, sehingga beliau sering dinamakan Bapak Komputer".Tulisannya dituangkan dalam bukunya yang beljudul "On the Economy Of Machinery and Manufactures" (1832). Beliau juga tertarik pada prinsip efisiensi dalam pembagian tugas dan perkembangan prinsip-prinsip ilmiah, untuk menentukan seorang manajer harus memakai fasilitas, bahan, dan tenaga kerja supaya rnendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Disamping itu Babbage sangat memperhatikan faktor manusia, dia menyarankan sebaiknya ada semacam sistem pembagian keuntungan antara pekerja dan pemilik pabrik, sehingga para pekerja memperoleh bagian keuntungan pabrik, apabila mereka ikut menyumbang dalam peningkatan produktivitas. Beliau menyarankan para pekerja selayaknya menerirna pembayaran tetap atas dasar sifat pekerjaan mereka, ditambahkan dengan pembagian keuntungan, dan bonus untuk setiap saran yang mereka berikan dalam peningkatkan produktivitas.
3.Frederick W. Taylor (1856 -1915)
Frederick W. Taylor dikenal dengan manajemen ilmiahnya dalam upaya meningkatkan produktivitas. Gerakannya yang terkenal adalah gerakanefisiensi kerja. Taylor membuat prinsip-prinsip yang menjadi intinya manajemen ilmiah yang terkenal dengan rencana pengupahan yang
menghasilkan turunnya biaya dan meningkatkan produktivitas, mutu, pendapatan pekerjaan dan semangat kerja karyawan.
Adapun filsafat Taylor memiliki 4 prinsip yang ditetapkan yaitu :
1. Pengembangan manajemen ilmiah secara benar.
2. Pekerjaan diseleksi secara ilmiah dengan rnenempatkan pekerjaan yang
cocok untuk satu pekerjaan.
3. Adanya pendidikan dan pengambangan ilmiah dari para pekerja.
4. Kerjasama yang baik antara manajernen dengan pekerja.
Dalam menerapkan ke-empat prinsip ini, beliau menganjurkan perlunya revolusi mental di kalangan manajer dan pekerja. Adapun prinsip-prinsip dasar menurut Taylor mendekati ilmiah adalah :
1. Adanya ilmu pengetahuan yang menggantikan cara kerja yang asal-asalan.
2. Adanya hubungan waktu dan gerak kelompok.
3. Adanya kerja sarna sesama pekerja, dan bukan bekerja secara individual.
4. Bekerja untuk hasil yang maksimal.
5. Mengembangkan seluruh karyawan hingga taraf yang setinggi-tingginya,
untuk tingkat kesejahteraan maksimum para kaayawan itu sendiri dan perusahaan. Buku-buku Taylor yang terkenal adalah "Shop management (1930)", Principles Of Scientific Management (1911)", dan "Testimory Before Special House Comittee (1912)". Dan pada tahun 1947, ketiga buku tersebut digabungkan dalam 1 (satu) buku dengan judul "Scientific Management.
4.HenryL Gant (1861 -1919)
Sumbangan Henay L. Grant yang terkenal adalah sistem bonus harian dan bonus ekstra untuk para mandor. Beliau juga memperkenalkan system "Charting" yang terkenal dengan "Gant Chart". Ia menekankan pentingnya mengembangkan minat hubungan timbal balik antara manajernen dan para karyawan, yaitu kerja sarna yang harmonis. Henry beranggapan bahwa unsur manusia sangat penting sehingga menggarisbawahi pentingnya mengajarkan, mengembangkan pengertian tentang sistem pada pihak karyawan dan manajemen, serta perlunya
penghargaan dalam segala masalah manajemen. Metodenya yang terkenal adalah rnetode grafis dalam menggambarkan rencana-rencana dan memungkinkan adanya pengendalian manajerial yang lebih baik. Dengan rnenekankan pentingnya waktu maupun biaya dalam merencanakan dan rnengendalikan pekerjaan. Hal ini yang menghasilkan terciptanya "Gantt Chart" yang terkenal tersebut. Teknik ini pelopor teknikteknik modern seperti PERT (Program Evaluation and Review Techique).
5.The Gilbreths (Frank B. Gilbreth : 1868 -1924 dan Lilian Gilbreth : 1878 -1972)
Suami istri ini selain rnempelajari masalah gerak dan kelelahan, juga tertarik dengan usaha membantu pekerja menampilkan potensinya secara penuh sebagai makhluk manusia. Setiap langkah yang dapat rnenghasilkan gerak dapat mengurangi kelelahan. Mereka juga terkenaI dengan tiga peran dari setiap pekerja yaitu sebagai pelaku, pelajar dan pelatihan yang senantiasamencari kesempatan baru, atau terkenal dengan konsep "three position plan of promotion".
Banyak manfaat dan jasa yang diberikan oleh manajemen ilmiah, namun satu hal penting dilupakan oleh manajemen ini, yaitu kebutuhan social manusia dalam berkelompok, karena terlalu mengutamakan keuntungan dan kebutuhan ekonomis dan fisik perusahaan dan pekerjaan. Aliran ini melupakan kepuasan pekerjaan pekerja sebagai manusia biasa. Perhatian Lilian Gilbreth tertuju pada aspek manusia dari kerja dan perhatian suamianya pada efisiensi -yaitu usaha untuk menemukan cara satu-satunya yang terbaik dalam melaksanakan tugas tertentu. Dalam menerapkan prinsipprinsip manajemen ilmiah, harus memandang para pekerja dan mengerti kepribadian serta kebutuhan mereka. Ketidakpuasan di antara pekerja karena kurang adanya perhatian dari pihak manajemen terhadap pekerja.
6.Henry Fayol (1841 -1925)
Henry Fayol mengarang buku "General and Industrial management". Pada tahun 1916, dengan sebutan teori manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja, disamping memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang kompleks, sehingga beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih utuh dalam bentuk cetak biru. Fayol berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak hanya ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan metode manajemen yang tepat. Sumbangan terbesar dari Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang bukanlah semata kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang dapat diajarkan dari dipahami prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang telah dirumuskan.
Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam 6 macam kegiatan :
a.Teknis (produksi) yaitu berusaha menghasilkan dan membuat barangbarang produksi.
b. Dagang (Beli, Jual, Pertukaran) dengan tara mengadakan pembelian bahan mentah dan menjual hasil produksi.
c. Keuangan (pencarian dan penggunaan optimum atas modal) berusaha mendapatkan dan menggunakan modal.
d. Keamanan (perlindungan harga milik dan manusia) berupa melindungi pekerja dan barang-barang kekayaan perusahaan.
e. Akuntansi dengan adanya pencatatan dan pembukuan biaya, utang, keuntungan dan neraca, serta berbagai data statistik
f. Manajerial yang terdiri dari 5 fungsi :
1) Perencanaan (planning) berupa penentuan langkah-langkah yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya.
2) Pengorganisasian dan (organizing), dalam arti mobilisasi bahan materiil dan sumber daya manusia guna melaksanakan rencana.
3) Memerintah (Commanding) dengan memberi arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas pekerjaan mereka
4) Pengkoordinasian (Coordinating) dengan memastikan sumber-sumber daya dan kegiatan organisasi berlangsung secara harmonis dalam mencapai tujuannya.
5) Pengendalian (Controlling) dengan memantau rencana untuk membuktikan apakah rencana itu sudah dilaskanakan sebagaimana mestinya.
Selain hal-hal pokok diatas, masih ada beberapa ajaran Fayol lainnya yaitu :
Keterampilan yang dibutuhkan oleh manajer tergantung kepada tempat padatingkatan organisasi, yang rendah lebih membutuhkan keterampilan dankemampuan teknis dibandingkan dengan keterampilan manajerial pada manajertingkat atas.
Kemampuan dan ketrampilan manajemen harus diajarkan dan dipelajari,sehingga tidak mungkin hanya diperoleh melalui praktek, timbul tenggelamseperti orang belajar menyelam tanpa guru.
Kernampuan dan keterampilan manajemen dapat diterapkan pada segala bentukdan jenis organisasi, seperti rumah tangga, pemerintah, partai, industri dan lainlain.
Prinsip-prinsip manajemen lebih baik daripada hukum manajemen, karena hokumbersifat kaku, sedang prinsip bersifat lebih luwes, sehingga dapat disesuaikanpada keadaan yang dihadapi.
Ada 14 macam prinsip manajemen dari Fayol, yaitu :
a.Pembagian kerja (Division of labor), yaitu sernakin mengkhusus manusiadalam pekerjaannya, semakin efisien kerjanya, seperti terdapat pada banberjalan.
b.Otoritas dan tanggung jawab (Authority and Responsibility) diperoleh melaluiperintah dan untuk dapat memberi perintah haruslah dengan wewenangformil. Walaupun demikian wewenang pribadi dapat mernaksa kepatuhanorang lain.
c.Disiplin (discipline), dalam arti kepatuhan anggota organisasi terhadap aturandan kesempatan. Kepemimpinan yang baik berperan penting bagi kepatuhanini dan juga kesepakatan yang ad ii, seperti penghargaan terhadap prestasiserta penerapan sangsi hukum secara adil terhadap yang menyimpang.
d.Kesatuan komando (Unity of commad), yang berarti setiap karyawan hanyamenerimaperintah kerja dari satu orang dan apabila perintah itu datangnyadari dua orang atasan atau lebih akan timbul pertentangan perintah dankerancuan wewenang yang harus dipatuhi.
e.Kesatuan pengarahan (unity of Direction), dalam arti sekelompok kegiatanyang mempunyai tujuan yang sarna yang harus dipimpin oleh seorangmanajer dengan satu rencana kerja.
f.Menomorduakan kepentingan perorangan terhadap terhadap kepentinganumum (Subordination of Individual interest to general interes), yaitukepentingan perorangan dikalahkan terhadap kepentingan organisasi sebagaisatu keseluruhan.
g.Renumerasi Personil (Renumeration of personnel), dalam arti imbalan yangadil bagi karyawan dan pengusaha.
h.Sentralsiasi (Centralisation), dalam arti bahwa tanggung jawab akhir terletakpada atasan dengan tetap memberi wewenang memutuskan kepada bawahansesuai kebutuhan, sehingga kemungkinan adanya desentralisasi.
i.Rantai Skalar (Scalar Chain), dalam arti adanya garis kewenangan yangtersusun dari tingkat atas sampai ke tingkat terendah seperti tergambar padabagan organisasi.
j.Tata-tertib (Order), dalam arti terbitnya penempatan barang dan orang padatempat dan waktu yang tepat.
k.Keadilan (Equity), yaitu adanya sikap persaudaraan keadilan para manajerterhadap bawahannya.
l.Stabilitas masa jabatan (Stability of Penure of Personal) dalam arti tidakbanyak pergantian karyawan yang ke luar masuk organisasi.
m.Inisiatif (Initiative), dengan memberi kebebasan kepada bawahan untukberprakarsa dalam menyelesaikan pekerjaannya walaupun akan terjadikesalahan-kesalahan.
n.Semangat Korps (Esprit de Corps), dalam arti meningkatkan semangatberkelompok dan bersatu dengan lebih banyak menggunakan komunikasilangsung daripada komunikasi formal dan tertulis.
Banyak kritik yang dilemparkan kepada teori organisasi dan peranannya terhadapprilaku manajer yang efektif. Juga keyakinannya bahwa prinsip-prinsip manajemenitu dapat diajarkan dan dipelajari. Kritik terhadap teori salah satu datang dari HenryMintzberg yang menyatakan bahwa teori ini hanya sesuai untuk organisasi masalampau yang lebih stabil dengan lingkungan yang lebih mudah diramalkan. Teori inijuga terlalu berpegang kepada kewenangan formil dan sering antara satu prinsiptidak sejalan dengan prinsip lainnya, seperti antara prinsip “Division of Labor”dengan “Unity of Command”.
Teori peralihan dari teori organisasi klasik dilanjutkan oleh periode peralihan yangdiwakili antara lain oleh 3 (tiga) orang tokoh manajemen yaitu :
Mary Parker Folett (1868-1933)
Mari percaya bahwa adanya hubungan yang harmonis antara karyawan danmanajemen brdasar persamaan tujuan, namun tidak sepenuhnya benar untukmemisahkan atasan sebagai pemberi perintah dengan bawahan sebagaipenerima perintah. Beliau menganjurkan kedudukan kepemimpinan dalamorganisasi, bukan hanya karena kekuasaan yang bersumber dari kewenanganformil, tapi haruslah berasal dari pada pengetahuan dan keahliannya sebagaimanajer.
Oliver Sheldon (1894 -1951)
Filsafat rnanajemen yang pertama kali ditulis dalam bukunya pada tahun 1923,yang menekankan tentang adanya tanggung jawab sosial dalam dunia , usaha,sehingga etika sarna pentingnya dengan ekonomi alam manajemen, dalam artimelakukan pelayanan barang dan jasa yang tepat dengan harga yang wajarkepada masyarakat. Manajemen juga harus memperlakukan pekerja denganadil dan jujur. Beliau menggabungkan nilai-nilai efisiensi manajemen ilmiahdengan etika pelayanan kepada masyarakat.
Ada 3 prinsip dari Oliver, yaitu :
Kebijakan, keadaan dan metoda industri haruslah sejalan dengankesejahteraan masyarakat.
Manajemen seharusnyalah mampu menafsirkan sangsi moral tertinggimasyarakat sebagai keseluruhan yang memberi makna praktis terhadapgagasan keadilan sosial yang diterima tanpa prasangka oleh masyarakat.
Manajemen dapat mengambil prakarsa guna meningkatkan standar etikayang umum dan konsep keadilan sosial.
ChesterL. Barnard (1886 -1961)
Berdasarkan kesukaannya dalam bacaan-bacaan sosiologi dan filsafat,kemudian Bernard merumuskan berbagai teori tentang kehidupan organsasi.Menurut dia rnanusia itu masuk organisasi karena ingin mencapai tujuanpribadinya melalui pencapaian tujuan organisasi yang tak mungkin dapatdicapainya sendiri. Chester L. Bernard beasumsi bahwa perusahaan akanberjalan efisien dan hidup terus, apabila dapat menyeimbangkan antarapencapaian tujuan dan kebutuhan individu. Beliau juga menyatakan perananorganisasi informal sangat menentukan suksesnya suatu tujuan perusahaan.
Bukunya yang terkenal berjudul "The Functions of the Executive" (1983). Yangmenulis tentang rnanajer berdasarkan suatu pendekatan sistem sosial, untukmengerti dan menganalisis fungsi-fungsi eksekutif. Ia juga memperhatikantugas-tugas utama eksekutif dalam kegiatan beroperasi perusahaan. Adapuntugas eksekutif adalah memelihara suatu sistem usaha kerja sarna dalamorganisasi formal.
Ada beberapa alasan dalam logika analisisnya hila dilihatdalam langkah-langkah yang disajikan pada bukunya sebagai berikut :
Adanya pembatasan fisis dan biologis terhadap setiap individu membuatmereka bekerjasama dalam kelompok ; meskipun ada pembatasanpembatasandasar bersifat fisis dan biologis, adanya kerja sarna membuatbatasan psikologis dan sosial yang ada pada setiap individu inilah yangmernainkan peran dalam mendorong kerjasama.
Adapun tindakan kerjasama mendorong terbentuknya sistem kerjasamabeberapa unsur-unsur fisis, biologis, kepribadian, dan sosial (Barnardmencontohkan kelas dalam kuliah sebagai suatu sistem kerjasama, yangterdiri dari unsur-unsur seperti ruangan, bangku, papan tuns, manusiasebagai makhluk hidup, pribadi-pribadi, pertukaran pendapat, dansebagainya). Adanya kelanjutan kerjasama biasanya tergantung padaefektivitas (apakah tujuan kerjasama itu tercapai ?) dan efisiensi (apakahtujuan itu dapat dicapai dengan ketidakpuasan dan pengorbanan yangseminimum mungkin dari pihak anggota yang bekerjasama ?).
Setiap sistem kerjasama dibagi ke dalam dua bagian yaitu : "Organisasi",yang merupakan interaksi-insteraksi dari individu yang berada di dalamsistem itu, dan "unsur-unsur lainnya".
Organisasi dapat dibagi ke dalam dua jenis, pertama : organiasi "formal",yaitu kumpulan interkasi sosial yang memang dikoordinasikan danmempunyai tujuan bersama. Kedua adalah organisasi "informal", yaituinteraksi-interaksi sosial tanpa tujuan bersama dan tidak dikoordinasikansecara sengaja.
Organisasi formal dapat berlangsung hanya bila orang-orang yangdidalamnya (a) dapat saling berkomunikasi, (b) mau memberi sumbanganpikiran kepada kegiatan kelompok, dan (c) memiliki kesadaranmempunyai tujuan umum.
Setiap organisasi formal harus memiliki unsur-unsur : (a) systemfungsionalisasi sehingga orang-orang dapat berspesialisasi dengandibentuknya departementasi : (b) adanya sistem perangsang yang efektifdan efisien yang akan mendorong setiap orang menyumbang kepikirannya kepada kegiatan kelompok; (c) sistem kekuasaan ("otoritasf')yang menyebabkan setiap anggota kelompok menerima keputusankeputusanpara eksekutif : dan (d) sistem pengambilan keputusan yanglogis sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik.
Adapun tugas eksekutif dalam organisasi formal adalah : (a) menjagahubungan komunikasi organisasi melalui suatu skema organisasi,ditambahkan dengan adanya bawahan yang setia, bertanggung jawab,dan mampu bekerja, serta satu organisasi informal" yang baik; (b)membuat perlindungan terhadap pekerjaan pokok dari individu –individudi dalam organisasi; dan (c) adanya perumusan dan penentuan tujuanperusahaan.
Fungsi-fungsi eksekutif mernasuki proses melalui pekerjaan eksekutifdalam mengintegrasikan keseluruhannya dan dalam menemukankeseimbangan di antara kekuatan-kekuatan dan kejadian-kejadian yangberlawanan.
Untuk mengefektifkan eksekutif, adanya suatu tata kepemimpinan yangmempunyai tanggung jawab tinggi; sebagaimana telah dinyatakannyabahwa Kerjasamalah, dan bukan kepemimpinan, yang rnembuat proseskreatif; tetapi kepemimpinan merupakan suatu kekuatan yang sangatdiperlukan.
IV. Aliran Hubungan Manusiawi
Pada tahap aliran perilaku atau hubungan manusiawi organisasi melihat padahakikatnya adalah sumber daya manusia. Aliran ini mernandang aliran klasikkurang lengkap karena terlihat kurang mampu rnewujudkan efisiensi produksiyang sempurna dengan keharmonisan di tempat kerja. Manusia dalam sebuahorganisasi tidak selalu dapat dengan mudah diramalkan prilakunya karenasering juga tidak rasional. Oleh sebab itu para manajer perlu dibantu dalammenghadapi rnanusia, melalui antar lain ilmu sosiologi dan psikologi.
Ada tigaorang pelopor aliran perilaku yaitu :
Hugo Munsterberg (1863 -1916) yaitu Bapak Psikologi Industri.Sumbangannya yang terpenting adalah berupa pernanfaatan psikologidalam mewujudkan tujuan-tujuan produktivitas sarna seperti denganteori-teori manajemen lainnya. Bukunya "Psychology and IndutrialEfficiency", ia memberikan 3 cara untuk meningkatkan produktivitas:
a.Menempatkan seorang pekerja terbaik yang paling sesuai denganbidang pekerjaan yang akan dikerjakannya.
b.Menciptakan tata kerja yang terbaik yang memenuhi syarat-syaratpsikologis untuk memaksimalkan produktivitas.
c.Menggunakan pengaruh psikologis agar memperoleh dampak yangpaling tepat dalam mendorong karyawan.
Elton Mayo (1880 -1949) gerakan memperkenalkan hubungannya yangdiartikan sebagai satu gerakan yang memiliki hubungan timbal batikmanajer dan bawahan sehingga mereka secara serasi mewujudkankerjasama yang memuaskan, dan tercipta semangat dan efisiensi kerjayang memuaskan. Disini terlihat adanya peran faktor-faktor sosial danpsikologis dalam memberdorongan kerja kepada karyawan. Satu hal yang menarik dari hasilpercobaan Mayo dengan kawan-kawan adalah rangsangan uang tidakmenyebabkan membaiknya produktivitas. Mereka menyatakan dalammeningkatkan produktivitas adalah satu karena sikap yang dimilikikaryawan yang merasa rnanajer ataupun atasannya memberikanperhatian yang cukup terhadap kesejahteraan mereka yang dikenaldengan sebutan "Hawthorne effect", Selain itu, juga ditemukan pengaruhkehidupan lingkungan sosial dalam kelompok yang lebih informal lebihbesar pengaruhnya terhadap produktivitas. Mayo beryakinan terhadapkonsepsnya yang terkenal dengan "Social man” yaitu seharusnyalahdimotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan sosial dalam hubungan yang lebihefektif daripada pengawasan ataupun pengendalian manajemen. Konsep"socialmanl”dapat menggantikan konsep "rational man” yaitu seseorangbekerja didorong semata-mata oleh kebutuhan ekonomis pribadi yangterkenal dengan julukan "rational economic man” yang oleh Robert Owendiperkenalkan dengan istilah "vital machine”.
Dalam pendidikan dan pelatihan bagi para manajer dirasa semakinpentingnya "people management skillsl” daripada "engineering atautechnicall skillsl”, Sehingga konsep dinamika kelompok dalam praktekmanajemen lebih penting daripada manajemen atas dasar kemampuanperseorangan (individu),Walaupun demikian ada beberapa kelemahan temuan Mayo yangdinyatakan oleh orang-orang yang beranggapan kepuasan karyawanbersifat kompleks, karena selain ditentukan oleh lingkungan sosial, jugaoleh faktor-faktor lainnya yaitu tingkat gaji, jenis pekerjaan, struktur dankultur organisasi, hubungan karyawan manajemen dan lain-lain.
Gerakanhubungan manusia terus berkembang dengan munculnya pemikiran - pemikiranlain yang juga tergolong dalam aliran perilaku yang labih maju.Penggunaan ilmu-ilmu sosial seperti Sosiologi, Psikologi, dan Antropologiterus dipergunakan dengan penelitian yang lebih sempurna, dan parapenelitinya lebih dikenal dengan sebutan "behavioral scientists" daripada'human relations theorists".
Di antara mereka yang terkenal adalahArgyris, Maslow and Mc Gregor yang lebih mengutamakan konsep "selfactualizing man" daripada hanya sekedar "social man" dalam memberdorongan kepada karyawan. Teori Mayo ini pun kemudian lebihditingkatkan dengan pendapat bahwa rnanusia tidak hanya didorong olehberbagai kebutuhan yang dikenal dengan konsep "complex-man". Karenatidak ada dua orang yang persis sarna, oleh sebab itu seorang manajeryang efektif akan berusaha mempelajari kebutuhan-kebutuhan setiapindividu yang terkait dalam organisasinya agar dapat mempengaruhiindividu tersebut.
William Ouchi (1981)William Ouchi, dalam bukunya "theory Z -How America Business CanMeet The Japanese Challen ge (1981)", memperkenalkan teori Z padatahun 1981 untuk menggambarkan adaptasi Amerika atas perilakuOrganisasi Jepang.Teori beliau didasarkan pada perbandingan manajemen dalam organisasi.Jepang disebut tipe perusahaan Jepang dengan manajemen dalamperusahaan Amerika -disebut perusahaan tipe Amerika. Berikut adalahperbedaan organisasi tipe Amerika dan tipe Jepang.Sumbangan para ilmuan yang beraliran hubungan manusiawi ini terlihat dalampeningkatan pemahaman terhadap motivasi perseorangan, perlaku kelompok,ataupun hubungan antara pribadi dalam kerja dan pentingnya kerja bagi manusia.Para manajer diharapkan semakin peka dan terampil dalam menangani danberhubungan dengan bawahannya. Bahkan muncul berbagai jenis konsep yang lebihmengaji pada masalah-masalah kepemimpinan, penyelesaian perselisihan,memperoleh dan memanfaatkan kekuasaan, perubahan organisasi dan konsepkomunikasi.Walaupun demikian aliran ini tidak bebas dari kritikan, karena di samping terlaluumum, abstrak dan kompleks, sukar sekali bagi manajer untuk menerangkantentang perilaku manusia yang begitu kompleks dan sukar memilih nasehat ilmuwanyang mana yang sebaiknya harus dituruti dalam mencapai solusi di dalamperusahaan.
V. Aliran Manajemen Modern
Muncul aliran ini lebih kepada aliran kuantitatif merupakan gabungan dari OperationResearch dan Management Science. Pada aliran ini berkumpul para sarjanamatematika, pisik, dan sarjana eksakta lainnya dalam memecahkan masalahmasalahyang lebih kompleks. Tim sarjana ini di Inggris, di Amerika Serikat, sesudahperang Dunia II dikenal dengan sebutan "OR Tema” dan setelah perangdimanfaatkan dalam bidang industri. Masalah-masalah ruwet yang memerlukan "ORTim" ini antara lain di bidang transportasi dan komunikasi.Kehadiran teknologi komputer, membuat prosedur OR lebih diformasikan menjadialiran IImu Manajemen Modem. Pengembangan model-model dalam memecahkanmasalah-masalah manajemen yang kompleks.
Adanya bantuan komputer, makadapat memberi pemecahan masalah yang lebih berdasar rasional kepada paramanajer dalam membuat putusan-putusannya. Teknik-teknik ilmu manajemen inimembantu para manajer organisasi dalam berbagai kegiatan penting, seperti dalamhat penganggaran modal, manajemen cash flow, penjadwalan produksi, strategipengembangan produksi, perencanaan sumber daya manusia dan sebagainya.Aliran ini juga memiliki kelemahan karena kurang memberi perhatian kepadahubungan manusia. Oleh karena itu sangat cocok untuk bidang perencanaan danpengendalian, tetapi tidak dapat menjawab masalah-masalah sosial individu sepertimotivasi, organisasi dan kepegawaian. Konsep dari aliran ini sebenarnya sukardipahami oleh para manajer karena dapat menyangkut kuantitatif sehingga paramanajer itu merasa jauh dan tidak terlibat dengan penggunaan teknik-teknik ilmu
manajemen yang sangat ilmiah dan kompleks.
VI. Perkembangan Teori Manajemen
Ketiga aliran manajemen yang telah diuraikan di atas ternyata sampai sekarangberkembang terus. Aliran hubungan manusiawi dan ilmu manajemen memberikanpendekatan yang penting dalam meneliti, menganalisis dan memecahkan masalahmasalahmanajemen. Demikian pula aliran klasik yang telah berkembang ke arahpemanfaatan hasil-hasil penelitian dari aliran lain dan terus tumbuh menjadipendekatan baru yang disebut pendekatan sistem dan kontingensi.Aliran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan operasi manajemen. Denganterjadinya proses perkembangan yang saling berkaitan di antara berbagai aliran ini,maka kemudian sudah sulit untuk terlalu membedakan dan memisahkan antaraaliran-aliran ini.
Proses perkembangan teori manajemen terus berkembang hingga saat ini yangdilihat dari lima sisi yaitu :
Dominan, yaitu aliran yang muncul karena adanya aliran lain. Pengkajian darimasing-masing aliran masih dirasakan bermanfaat bagi pengembangan teorimanajemen.
Divergensi, yaitu dimana ketiga aliran masing-masing berkemabng sendiri-sendiritanpa memanfaatkan pandangan aliran-aliran lainnya.
Konvergensi, yang menampilkan aliran dalam satu bentuk yang sarna sehinggabatas antara aliran nlenjadi kabur. Perkembangan seperti inilah yang sudahterjadi sekalipun bentuk pengembangannya tidak seimbang karena masih terlihatbentuk dominan dari satu rnazhab terhadap yang lain.
Sintesis, berupa pengembangan menyeluruh yang lebih bersitat integrasi darialiran-aliran seperti yang kemudian tampil dalam pendekatan sistem dankontingensi.
Proliferasi, merupakan bentuk perkembangan teori manajemen denganmunculnya teori-teori manajenlen yang baru yang memusatkan perhatian kepadasatu permasalahan manajenlen tertentu.
Seperti kita ketahui hingga saat organisasi bisnis nlerupakan penciptaanpengetahuan dan menjadi sumber inovasi yang penting bagi manajemen. Hal inidapat dilihat bagaimana perusahaan-perusahaan Jepang dan perusahaan besar laindi belahan dunia ini berhasil dan berkembang karena keahlian danpengalaman daripara manajer dan perusahaan secara keseluruhan menciptakan pengetahuan baru,service, system, produk.Adanya inovasi yang terns menerus sebenamya rnerupakan inisiatif dari individualdan interaksi datam kelompok sehingga perubahan terns teljadi merupakan hasil daripengalaman, penyatuan, diskusi, dialog yang menciptakan pengetahuan baru.Seperti yang dikatakan oleh Ikuijiro Nanoka dakam bukunya Knowledge CreatingCompany (1995), yang dikutip dari Dirlanudin (hal. 10, 1996) bahwa pengembangankerangka kelja teori khususnya teori manajemen adalah :"pengembangan kerangka kerja teori, dengan menjelaskan pada dua dimensi,epistemological dan ortological mengenai kreasi pengetahuan organisasional.
Dimensi epistemological yang digambarkan pada garis vertikal, yang mana konversipengetahuan tacit dan pengetahuan eksplisit. Sedangkan dimensi ortologi yangmewakili garis horisontal, dimana pengetahuan diciptakan melalui individu-individuyang kemudian ditransformasi pada pengetahuan tingkat kelompok, organisasi danantar organisasi dan berinteraksi secara terus-menerus".
VII. Penutup
Manajer saat ini dituntut mempelajari dan memahami semua teori manajemen yangdihasilkan oleh berbagai aliran, karena manajer bisa memilih teori yang paling sesuaiuntuk menghadapi situasi tertentu. Disamping itu seorang manajer dapat saja menggabungkan dan memanfaatkan teori dan konsep yang paling cocok ataupendekatan untuk menghadapi masalah sederhana maupun yang kompleks danpendekatan-pendekatan ini yang menggambarkan kedudukan dan perananmanajemen saat ini dan di masa datang.
Ada beberapa alasan untuk mengetahui dan mempelajari perkembangan ilmu
manajemen yang akan diuraikan di bawah ini yaitu antara lain:
Membentuk pandangan kita mengenai organisasi.Mempelajari teori manajemen juga memberi petunjuk kepada kita di mana kitamendapatkan beberapa ide mengenai organisasi dan manusia didalamnya.
Membuat kita sadar mengenai lingkkungan usaha.Mempelajari berbagai teori manajemen berdasarkan perkembangannya, kitadapat memahami bahwa setiap teori adalah karena berdasarkan lingkungannyayaitu ekonomi, sosial, politik dan pengaruh teknologi yang dirasakan pada waktudan tempat terjadinya peristiwa tertentu. Pengetahuan ini membantu setiap orang untuk memahami apa sebabnya teori tertentu cocok terhadap keadaanyang berbeda.
Mengarahkan terhadap keputusan manajemen.Mempelajari evolusi manajemen membantu memahami proses dasar sehinggadapat memilih suatu tindakan yang efektif. Pada hakekatnya suatu teorimerupakan asumsi-asumsi yang koheren/logis, untuk menjelaskan beberapafakta yang diobservasi. Teori yang absah, dapat memprediksi apa yang akanterjadi pada situasi tertentu. Dengan adanya pengetahuan ini, kita biasrnenerapkan teori manajemen yang berbeda terhadap situasi yang berbeda.
Merupakan sumber ide baru.Mempelajari perkembangan teori manajemen memungkinkan kita pada suatukesempatan mengambil pandangan yang berbeda dari situasi sehari-hari.