Pemerintah kota London, Inggris, akan mengganti sistem lampu penyeberangan mereka menjadi otomatis. Langkah ini dilakukan agar para penganut Yahudi tidak melanggar peraturan hari Sabat karena memencet tombol penyeberangan.
Dilansir laman Daily Mail, Sabtu 1 Oktober 2011, lampu penyeberangan bergambar lelaki berjalan berwarna hijau akan otomatis menyala setiap 90 detik sekali pada Jumat malam sampai Sabtu malam. Hal ini memungkinkan para penganut Yahudi Ortodoks yang pulang dari sinagog dapat menyeberang jalan tanpa perlu memencet tombol, yang notabene merupakan perangkat elektronik.
Menyalakan listrik adalah salah satu pantangan di hari Sabat. Pada hari ini, umat Yahudi dilarang melakukan pekerjaan dan melakukan aktivitas apapun. Menggunakan alat listrik memungkinkan seseorang melakukan suatu pekerjaan, hal ini dilarang dalam kepercayaan Yahudi.
Dilansir laman Daily Mail, Sabtu 1 Oktober 2011, lampu penyeberangan bergambar lelaki berjalan berwarna hijau akan otomatis menyala setiap 90 detik sekali pada Jumat malam sampai Sabtu malam. Hal ini memungkinkan para penganut Yahudi Ortodoks yang pulang dari sinagog dapat menyeberang jalan tanpa perlu memencet tombol, yang notabene merupakan perangkat elektronik.
Menyalakan listrik adalah salah satu pantangan di hari Sabat. Pada hari ini, umat Yahudi dilarang melakukan pekerjaan dan melakukan aktivitas apapun. Menggunakan alat listrik memungkinkan seseorang melakukan suatu pekerjaan, hal ini dilarang dalam kepercayaan Yahudi.
Lampu penyeberangan otomatis yang akan di pasang di salah satu jalan tersibuk London, North Circular, di persimpangan Henlys Corner ini akan mulai beroperasi pada Desember tahun ini. Langkah ini diambil oleh pemerintah kota London setelah mendapatkan protes dari para pemimpin Serikat Sinagog Finchley.
Mereka melayangkan surat kepada Departemen Transportasi London memrotes rencana pembaruan transportasi yang tidak mengakomodir kaum Yahudi. Mereka meminta agar lampu penyeberangan tidak lagi perlu dipencet tombolnya, melainkan menyala dengan sendirinya.
"Kami selalu melakukan konsultasi dengan komunitas masyarakat mengenai proyek jalan raya. Ide ini disampaikan oleh sinagog, kami memikirkannya dan membuatnya," kata juru bicara Departemen Transportasi London
Mereka melayangkan surat kepada Departemen Transportasi London memrotes rencana pembaruan transportasi yang tidak mengakomodir kaum Yahudi. Mereka meminta agar lampu penyeberangan tidak lagi perlu dipencet tombolnya, melainkan menyala dengan sendirinya.
"Kami selalu melakukan konsultasi dengan komunitas masyarakat mengenai proyek jalan raya. Ide ini disampaikan oleh sinagog, kami memikirkannya dan membuatnya," kata juru bicara Departemen Transportasi London
sumber : vivanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar